Change merupakan salah satu judul dorama (bahasa jepang DRAMA) yang diperankan oleh Takuya Kimura. Seseorang yang sangat aku kagumi, dan ingiiiiiiiiin sekali kutemui. Aku selalu menyukai seluruh dorama yang dia perankan. Sejak menonton Long Vacation. Untuk Long Vacation sendiri aku pernah bikin post nya sekitar bulan Juli-Agustus 2009 ketika kerja praktek dilaksanakan. Kemarin, aku baru saja menamatkan dorama nya yang berjudul 'CHANGE', entah kenapa, aku memang tidak langsung menamatkan menonton dorama ini. Padahal, biasanya aku langsung menamatkan dorama Takuya Kimura segera setelah aku mendapatkannya!! Mungkin menunggu mood yang pas. Dan kemarin adalah waktu yg sangat pas.
Cukup sekian prolognya. Yang ingin kusampaikan adalah, dorama ini benar-benar sangat sangat. (kalimat yg boros yaa). Sangat mengetuk, bukan menggedor pintu hati dan pikiranku. Inti cerita dari dorama ini adalah, Asakura Keita (Takuya Kimura) yang tidak sengaja menjadi satu-satunya penerus karir politik ayahnya karena ayah dan kakaknya meninggal pada kecelakaan pesawat harus berubah haluan hidup. Dia yang hanya guru SD kelas 5 'terpaksa' harus meneruskan ayahnya menjadi kader partai untuk daerahnya, Fukuoka. Ternyata, Asakura Keita begitu menarik perhatian publik sehingga di luar dugaan Ia terpilih menjadi Perdana Mentri Jepang. Sedihnya, terpilihnya ia menjadi perdana mentri Jepang itu memang dirancang oleh orang di balik dirinya yang menggunakan Asakura sebagai penarik perhatian publik terhadap partai nya saja. (Perlu diketahui, bahwa Di Jepang itu sistem politiknya menganut sistem 2 partai. Jadi hanya ada dua partai yang dipilih oleh rakyat. Hmm, beda bgt kan sama partai-partai di Indonesia yg bejibooon. Sampai bingung milih yg mana.)
Asakura Keita yang 'buta' politik namun sangat memerhatikan rakyat ini kerap mengambil keputusan-keputusan yang menyegarkan. Maksudnya, keputusan dia sangat berani dan begitu menentang sistem politik yang dibumbui 'kotoran' saat itu. Meskipun orang-orang menyukainya pada akhirnya dia harus termakan oleh orang-orang yg 'kotor' itu.
Banyak hal yang aku petik saat itu. Salah satu quote favoritku adalah
" Run with all your might even if it's an out "
Yaa. Hal ini yang sering kali aku lupa. Saat aku tau toh pada akhirnya aku akan kalah, atau aku tidak akan berhasil aku berhenti berjuang ditengah-tengah. Menurutku, buat apa aku lanjutkan? Hanya buang-buang tenaga saja. Tapi lewat quote ini dan segala apa yg ada di film ini, aku kembali ingat, bahwa aku yang akan menyesal jika aku tidak mengeluarkan segenap kemampuanku saat berjuang. Bahwa perjuangan itu tidak pernah ada kata lelah. Harus terus berusaha meskipun kita tau atau meskipun kita sudah dapat memprediksikan bahwa hasilnya akan sia-sia saja. Tapi inti dari perjuangan itulah yang harus kita camkan. Tidak ada sesuatu yg berakhir luar biasa jika perjuangan yang dilakukan hanya setengah-setengah. Jadi kita harus berjuang dengan segala apa yang kita punya, meskipun kita tau hasilnya tidak akan baik saat itu.
Hal kedua adalah, saat Asakura melakukan pidato perpisahan atau pidato sebelum akhirnya ia mengundurkan diri. Dalam hal ini ada beberapa titik yang menjadi perhatian utamaku. Titik satu adalah bahwa Takuya Kimura berbicara script yang panjaaaaaaang tanpa cut untuk scene ini. Sekitar 15 menit kali. WOW. Tanpa CUT. WOOOW. (Dia ganteeng banget emang deh). Titik kedua adalah saat dia bilang bahwa dia sebenarnya tidak pernah terpikir untuk terjun ke dunia politik. Jangankan terjun. Bahkan dia sering skip ketika pemilihan wakil rakyat dilakukan. Intinya tidak pernah sedikitpun ia memikirkan politik. Tapi begitu menjadi perdana mentri. Ia sadar bahwa politik itu memang tidak ada dalam pikirannya. Tetapi politik itu ada di dalam darahnya. Natural ada pada dirinya. Dan juga pada diri setiap kita. Ketika kita memikirkan apa yg kita bisa lakukan untuk tempat kita tinggal, saat itulah kita sebenarnya telah memikirkan politik. Meskipun sistem politik itu tak lagi murni. Tapi masih ada orang-orang yang tidak pernah tidur memikirkan nasib negara. Masih ada polisi yang rela mati demi menyelamatkan perdana mentri. Masih ada orang-orang di sekitar yang sangat suportif dan mengingatkan bahwa politik harus dilakukan dengan passion dan dengan hati. Untuk bisa membawa orang-orang seperti ini mengurus negara, satu-satunya adalah dengan bantuan suara kita. Hanya kita yang dapat membawa mereka dengan pemilihan umum. Oleh karena itu kita harus seksama memilih orang orang itu, memilih dengan hati.
Hal tersebut yang juga luput dari pikiranku. Gimana enggak. Selama ini aku menganggap bahwa suara ku tidak akan pernah berarti. Bahwa memilih atau tidak. Suara ku tidak akan pernah begitu berarti. Betapa egoisnya aku. Walaupun aku gak tau pasti, apakah memang benar masih ada orang idealis seperti Asakura Keita di dunia ini. Tapi yang pasti, kita gak boleh egois dengan tutup mata terhadap dunia seperti ini.
Yah begitulah, selalu saja aku belajar dari setiap dorama Takuya Kimura. Cerita yang dibuat, script nya, begitu berarti dan memberikan kesan dan pelajaran buatku.
3 comments:
jadi bersalah karena ngga nonton engine Ra! Maaf! Gue rasa kata Wina bener, gue ngga suka serial yg ada ceritanya! Hoho!
tapi denger cerita lo dan tiwi tentang Takuya Kimura, gue kayaknya mengamini kalo serialnya bagus2. Tapi entah kenapa guetidak ingin menontonnya. *mungkin alasan yang sama kayak gue ga mau baca supernova ama laskar pelangi*
soal politik, gue cuma berharap gue dan orang-orang di sekitar gue ga terlalu deket dan bersentuhan ama politik *kebanyakan nntn film hollywood*
hahaha. iyaa naa. ngertii kok gw.. yaa mungkin suatu saat nanti. saat lo bener bener bener bener ga ada kerjaan.. dan tiba2 terjadilah. lo menonton serial nya dia
*haha ttp berharap*
iyaa na. sepertinya sulit yaa na bergerak di jalur yg benar..dengan aman maksudnya.hehehe
hahaha gituu yaa???
Post a Comment