Friday, March 26, 2010

entrepreneurs and innovation

dulu, aku memang punya paradigma bahwa pekerjaan wiraswasta itu sangat beresiko dan gak aman. sehingga dulu aku selalu aja tidak pernah menjadikan pilihan untuk menjadi seorang entrepreneur sebagai pekerjaanku nantinya.

tapi semua orang bisa salah. apalagi orang seperti aku. haha.

semakin aku belajar, semakin aku mengerti, semakin aku dapat merubah paradigma ku tentang entrepreneurship. semakin aku mengagumi orang-orang yang menjadi entrepreneur ini. apalagi, jika mereka sangat kreatif dan melakukan inovasi berkelanjutan.

kemiskinan di indonesia merupakan masalah yang sudah menjadi sahabat kita sehari-hari. kita cuman terkadang hanya menutup mata ketika tidak merasa kasihan melihat anak-anak jalanan atau kakek-kakek yang membawa gerobak berat berkeliaran di sekitar kita. aku termasuk orang yang sangat sensitif melihat hal-hal seperti ini. pernah suatu sore, ketika sma atau smp, lupa tepatnya kapan.. saat itu hari sedang hujan..aku sedang makan di McDonalds dengan nikmatnya, lalu di luar McDonalds ada seorang bapak tua yang menjual makanan ringan entah apa namanya.. makanan itu masih banyak.. sepertinya memang tidak ada yang membeli.. aku terdiam.. tiba-tiba air mataku keluar begitu saja.

kesulitan ekonomi menjadi suatu momok yang sangat menggangu dalam kesehatan hidup kita baik secara fisik maupun mental. tapi aku percaya bahwa hal ini sebenarnya dapat diatasi.

dalam kepercayaan yang aku yakini, kami semua yang sudah memiliki penghasilan wajib untuk membayar zakat. yaitu sebagian harta yang besarnya sudah ditentukan untuk diberikan kepada mustahik zakat atau sekelompok orang yang berhak menerimanya.. diantaranya adalah kelompok fakir dan kelompok miskin.. menurutku, jika zakat seluruh orang Indonesia benar-benar disalurkan dengan baik pastilah kemiskinan dapat terasa lebih mudah diperangi.

kemudian, istilah Corporate Social Responsibility yang juga menarik perhatianku beberapa periode terakhir ini juga sebenarnya dapat menjadi salah satu cara untuk memerangi kemiskinan dan ketidak berdayaan orang-orang kecil, terutama yang berada di desa atau di pinggir kota. dengan CSR ini, membuka peluang yang sangat besar tidak hanya bagi orang-orang miskin untuk terbantu, tapi juga bagi sektor lain yang semula tidak tersentuh bantuan dalam hal pembiayaannya seperti industri kreatif misalnya.

tapi hal-hal yang kusebutkan di atas tidak akan berjalan sempurna, jika kita sendiri takut untuk memerangi kemiskinan. takut untuk berjuang. dan masih terlalu konsumtif. sudah bukan rahasia dunia lagi, jika Indonesia merupakan salah satu negara big market size, dimana terdapat pasar yang sangat besar yang rela membeli apapun dengan berapapun harganya asalkan barang tersebut dapat menaikkan harga dirinya atau status sosialnya di mata masyarakat. hal ini yang sebenarnya sering kali ku sesali.. tidak seharusnya kita terbudaki oleh hawa nafsu menjadi terlalu konsumtif karena itu sama saja membunuh diri kita pelan-pelan.

entrepreneurship memang istilah yang tidak akrab di telinga anak-anak Indonesia. jika kita tanya kepada 10 orang anak SD saja misalnya.. apa cita-cita mereka?..
aku yakin, jawaban 8 orang dari mereka adalah:
dokter..
insinyur..
astronot..
polisi..
mungkin hanya 2 orang yang akan menjawab:
pelukis..
atau penari..
tapi masih sangat jarang anak yang mengetahui pekerjaan entrepreneur atau wiraswasta.

sejak kecil kita selalu saja dicekok oleh pandangan-pandangan mengenai pekerjaan yang baik itu adalah "bekerja pada orang" atau menjadi "pegawai".. buktinya, kita selalu diperintah. selalu diberi tugas. selalu diberi materi pelajaran tanpa benar-benar memahami apa filosofis dari keseluruhan pelajaran tersebut. kita hanya diperintah, lalu kita melaksanakan perintah itu. maka baguslah nilai kita.. dan kita merasa bahwa kita sudah yang paling benar.

akibat dari hal diatas, anak-anak ini tumbuh menjadi orang yang penakut. penakut untuk memulai hal baru, penakut untuk menghadapi berbagai risiko yang tidak jelas dan absurd. karena selama ini kita selalu disuapi.. sulit sekali kita memiliki pikiran untuk membuat sesuatu yang baru yang belum pernah ada.

Apa yang dapat kita lakukan?

merubah paradigma kita mengenai entrepreneurs dan inovasi. dua hal ini menurutku, merupakan kunci utama dalam perbaikan ekonomi di indonesia. mari kita bersama-sama tanamkan pada diri kita bahwa kita harus membuat lapangan kerja baru, bukannya malah berebutan mencari pekerjaan yang kuota nya hanya segitu-gitu saja. guest lecture matkul venture capital kemarin membuka pikiranku semakin lebar lagi.. pak Ubaydillah mengatakan bahwa membuka usaha yang sungguh-sungguh tidak akan pernah gagal. 100% tidak akan pernah gagal. kuncinya adalah tidak boleh main-main dan tidak boleh konsumtif. ada quotes yang menarik yang beliau sampaikan mengenai konsumtif ini..
"iya, kalo jadi pengusaha.. jangan baru bisa beli motor tapi udah mau beli BMW aja.. ya gagal lah udah itu.."

perkembangan UMKM menjadi hal yang vital sebenarnya. investor yang sudah kebanyakan duit itu membutuhkan pengusaha-pengusaha yang memiliki komitmen tinggi dan inovasi yang berkelanjutan dalam usahanya untuk mengelola uang-uang yang mereka miliki.. sementara pengusaha-pengusaha itu membutuhkan modal untuk terus mengembangkan bisnis atau usahanya..

semakin jelas buatku, bahwa aku ingin menjadi pengusaha.. aku ingin memiliki usahaku sendiri supaya bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain nantinya. saat ini, aku berdoa supaya jalanku kesana.. akan lancar..
mengenai apa bidang usaha yang akan kulakoni.. itu aku masih belum tau.. banyak hal yang kusukai.. dan itu semua merupakan ide yang cukup baik.

aku berdoa semoga semakin banyak orang Indonesia yang tidak takut untuk mencoba membuka usaha sendiri. aku juga berdoa semoga semakin banyak orang Indonesia yang mulai meninggalkan kebiasaan konsumtif mereka (termasuk diriku)

amiiin.

No comments: