Monday, August 24, 2009

Comments For Indonesian Movie That I've Watched Lately

Sebelum liburan dari kp, aku dan si fanny memang sudah tidak sabar menyaksikan film Indonesia yang ditayangkan pertengahan agustus kemaren. Walaupun akhirnya aku ga nonton bareng fanny seperti yang kita berdua janjikan, tapi akhirnya aku nonton semua.. dengan orang yang berbeda2. Post ini aku dedikasikan buat perfilman Indonesia. Aku tau memang masih berada dalam dunia yang belum stabil di Indonesia, tapi aku percaya, kalau gigih, suatu saat Indonesia mampu kok untuk membuat sesuatu yang berkualitas tinggi dan memiliki penonton yang juga berkualitas tinggi.. (Well, let's get this started)

1. Merah Putih
Karya Yadi Sugandi, dibantu oleh beberapa orang tim dari Hollywood.
Special effect diserahkan kepada Adam Howard, yang pernah menangani film “Saving Private Ryan”, “Harry Potter: Secret of the Sorcerer’s Stone” dan “Black Hawk Down”. “Saving Private Ryan” dan “Black Hawk Down” adalah film produksi Hollywood yang bergenre sama dengan film “Merah Putih”, yaitu berlatar belakang masa perang. Skenario ditulis oleh Rob Allyin, seorang jurnalis New York Times. Produsernya adalah Jeremy Steward. Film ini kerjasama dari Margate House dan Pt. Media Desa (Yg banyak sponsorin adalah si sodaranya Prabowo, Hasyim Djojohadikusumo, memang terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia sih). Dan memang film ini menghabiskan sekitar 60 Milyar Rupiah untuk produksinya.
Apa yang aku sayangkan dari film ini adalah, skenario ditulis bukan sama orang Indonesia, padahal ini film kan bernuansa nasionalis gitu. Saat menonton film ini, harusnya kan aku ngerasa terharu, tergerak atau sebagainya kan?! tapi ajaib bin aneh, aku malah ketawa2 nonton film ini. Film ini menghibur, kata-kata yang dilontarkan si tokoh2 di sini terasa menggelitik. (Apa karena aku nonton sama si fanny, jadinya berasa komedi???) tapi memang bener kok, film ini menghibur karena banyak tingkah dan kata2 lucu dari si tokoh2 yang ditampilkan. Setting yang ditampilkan dalam film ini juga oke, yah iyalah orang dibantu sama tim dari Hollywood!!! Overall, film ini menurut aku sih layak untuk ditonton. Lumayan sebagai film perang Indonesia pasca kemerdekaan yang disutradarai oleh orang Indonesia.. Lebih bagus lagi, kalau ntar timnya bener2 bisa orang Indonesia ajaa..! hehe, belajarlah dari tim hollywood, tapi jangan tergantung. Kalo soal budget. Man, di Indonesia banyak orang tajir yang bingung mau ngabisin duitnya gimana caranya lho! Asal tim produksi bisa ngeyakinin si pemberi sponsor (Jelas bukan pekerjaan yg mudah, tapi feasible untuk dilakukan). Di film ini yang mencuri perhatian ku adalah aktingnya rifnu wikana.. hehe. Dia kocak sekali. tapi kereeeeeeeen :D
Film ini dibikin trilogi gitu, jadi taun depan kita tunggu merah putih yg kedua, trus taun depannya lagi merah putih yg ketiga nya heheheh.

2. cin(T)a
Pinginnya nonton sama fanny, tapi dia sedang sibuk. Yasudah saya menonton dengan orang lain. Sempet pingin ntn sendiri lho gara2 ga ada temen...heuu
Ini film made in Aseli Indonesia. Diproduksi sama 9 matahari dan disutradari Sammaria, dan DOP nya Budi Sasono. Poster yang cukup menarik dan membuat kita semua penasaran bukann?? Pemeran Cina dan Annisa ini setau saya belum pernah main film sebelumnya, jadi film ini adalah debut mereka. Ide cerita yang cukup menggelitik sebenernya, cuman memang mungkin akhirnya kurang dapat tersampaikan di hati penonton. Yang aku sayangkan adalah aku kurang begitu merasakan cinta antara cina dan annisa. Yang aku tangkap dari mereka adalah baru sekedar saling suka. Tapi aku ga tau apa emang perasaan suka yang mau ditampilkan atau cinta? Selama film ini berjalan emang cuman tokoh Cina dan Annisa saja yang ada. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyak penonton bosan, karena blum cocok dengan jenis film yang menekankan pada dialog-dialog dalam yang& menggelitik antara 2 orang saja. Overall, film ini ga salah buat ditonton, ga buruk, tapi ga bikin aku standing applause juga. Yg mau disampein film ini juga kerasa kok. Rasis di Indonesia memang sulit bgt ya dihilangkan,..heuheu

3. Merantau
Nonton ini sama si atiika jam 9.30 malem. Kayaknya ini film termalem yg pernah gw tonton deh di bioskop. Opening film ini membuatku mengeluarkan bisikan: "wow..keren.."
Ditulis, diedit dan Disutradarai oleh GH Evans asal UK, hoho. Mana ganteng lagi orangnya (sshh), DOP nya Matt Flannery. Hoho..ya ini cerita tentang merantau dari Padang gitu. Iko Uwais sebagai aktor utama sukses membuat temanku terpesona (baca: atika) saat menonton film ini. aku jadi geli sendiri melihat dia. Opening film ini keren menurut aku, tapi setelah opening, cerita yang ada di sini sebetulnya kurang aku suka. Koregrafi silatnya yah khas banget lah itu dari Indonesia, warna darahnya agak2 kurang menyeramkan menurut aku. Masi mencekam warna darah nya film Dara looh. Film ini adalah martial art gitu, jadi ya bagi yang suka film-film silat, boleh banget loh nonton film ini. Ajak papa sekalian. (I wish papa's still here, i must take him to the cinema!). Pokoknya film ini lumayan menghibur.. kenapa lumayan? karena aku tipe orang yg bilang film bagus kalau ada sesuatu yg mau disampaikan atau ditanyakan dan itu ngena banget. Sementara film ini lebih ke seperti penjabaran aja, tanpa mempengaruhi pikiran aku untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jadi pure nonton, terkagum, dan udah selesai ga ada yang aku petik dari cerita ini. But seriously, enak untuk ditonton kok.hehe.. Lumayanlah sebagai inisiasi kembali maraknya film laga di Tanah Air. hehehhee


Semoga setelah ini, lebih banyak lagi film indonesia yang ide ceritanya bener deh..
Film Indonesia jg semoga bisa lebih mandiri, cepet belajar dari kerjasamanya dengan orang asing, lalu tunjukkan kemampuan kt yg sebenarnyaa.. hehe..
Supaya segala jenis film yang mengusung jenis2 hantu (karena setiap nama hantu dijadiin judul film) cepat berakhir deh..hueheu

*argghh, sudah mulai kuliah nih. Doakan aku ya kawan. :D

1 comment:

iraa said...

hehe iyaa dong. lagi nungguinn bangett nadiaa :)