Aku baru terpikir oleh satu kalimat yang kudengar,
setiap kriminal mempunyai motif untuk melakukan kejahatannya.
Itulah mengapa ada jaksa penuntut umum dan jaksa pembela
masing-masing dengan tugasnya,
saling membela dan saling mengumpulkan bukti
karena untuk bisa memutuskan seseorang manusia itu bersalah atau tidak di depan hukum manusia, haruslah seseorang yang memiliki rasa kemanusiaan juga. seseorang manusia.
dari dulu, buat ku hukum adalah sesuatu yang sangat berat.
sejak aku tahu, seperti apa pengadilan itu, meskipun hanya lewat tivi, tapi aku sudah bisa merasakannya bahwa sebenarnya menjebloskan seseorang ke dalam penjara atau membebaskan seseorang yang telah melakukan tindak kriminal merupakan sebuah hal yang sangat kompleks.
motif seseorang dapat bermacam-macam dan mungkin kita ga akan pernah tau, apa motif sebenarnya dalam hati orang itu.
buat aku, kejahatan yang tingkatannya paling tinggi adalah membunuh. membunuh dengan tangannya sendiri. tapi..
mungkin aku salah. aku rasa, ada yang jauh lebih jahat daripada itu.
membunuh dengan memanfaatkan orang lain sebagai tangannya lebih kejam lagi.
seorang pembunuh bayaran mungkin sudah tidak punya hati lagi.
tapi orang yang menyewa pembunuh bayaran, dia lebih tidak punya hati lagi.
tapi ini semua bisa sebaliknya ketika kita mengetahui background dari sang kriminal.
apa alasan dia melakukan hal itu.
mengapa bisa sampai seperti itu.
tapi apapun alasannya, manusia itu bukan Tuhan kan?
meskipun sedang terdesak atau membela diri sendiri,
manusia itu bukan Tuhan yang bisa mencabut nyawa orang lain seenaknya..
manusia juga tidak berhak untuk mencabut nyawanya sendiri..
FROLIC means: Feeling, Reality, Obsession and Love In Commemoration. (to reveal my heart explosion)
Sunday, August 30, 2009
we think we know
We think we know what does it feel to be her
we think we know what does it feel to be him
we think we know
what does it feel
what does it feel to wake up beside some one with a hilarious happy feeling
what does it feel to give and take each other
what does it feel to hold your love's hands a moment before they gone for ever
we think we know all of those things
but actually,
maybe we don't have those feeling
maybe don't even near..
so do not try to judging them.
because, i believe we don't know how to be them
how to accept it, how to fight against with it
just let them live their life
we think we know what does it feel to be him
we think we know
what does it feel
what does it feel to wake up beside some one with a hilarious happy feeling
what does it feel to give and take each other
what does it feel to hold your love's hands a moment before they gone for ever
we think we know all of those things
but actually,
maybe we don't have those feeling
maybe don't even near..
so do not try to judging them.
because, i believe we don't know how to be them
how to accept it, how to fight against with it
just let them live their life
Monday, August 24, 2009
Comments For Indonesian Movie That I've Watched Lately
Sebelum liburan dari kp, aku dan si fanny memang sudah tidak sabar menyaksikan film Indonesia yang ditayangkan pertengahan agustus kemaren. Walaupun akhirnya aku ga nonton bareng fanny seperti yang kita berdua janjikan, tapi akhirnya aku nonton semua.. dengan orang yang berbeda2. Post ini aku dedikasikan buat perfilman Indonesia. Aku tau memang masih berada dalam dunia yang belum stabil di Indonesia, tapi aku percaya, kalau gigih, suatu saat Indonesia mampu kok untuk membuat sesuatu yang berkualitas tinggi dan memiliki penonton yang juga berkualitas tinggi.. (Well, let's get this started)
1. Merah Putih
Karya Yadi Sugandi, dibantu oleh beberapa orang tim dari Hollywood.
Special effect diserahkan kepada Adam Howard, yang pernah menangani film “Saving Private
Ryan”, “Harry Potter: Secret of the Sorcerer’s Stone” dan “Black Hawk Down”. “Saving Private Ryan” dan “Black Hawk Down” adalah film produksi Hollywood yang bergenre sama dengan film “Merah Putih”, yaitu berlatar belakang masa perang. Skenario ditulis oleh Rob Allyin, seorang jurnalis New York Times. Produsernya adalah Jeremy Steward. Film ini kerjasama dari Margate House dan Pt. Media Desa (Yg banyak sponsorin adalah si sodaranya Prabowo, Hasyim Djojohadikusumo, memang terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia sih). Dan memang film ini menghabiskan sekitar 60 Milyar Rupiah untuk produksinya.
Apa yang aku sayangkan dari film ini adalah, skenario ditulis bukan sama orang Indonesia, padahal ini film kan bernuansa nasionalis gitu. Saat menonton film ini, harusnya kan aku ngerasa terharu, tergerak atau sebagainya kan?! tapi ajaib bin aneh, aku malah ketawa2 nonton film ini. Film ini menghibur, kata-kata yang dilontarkan si tokoh2 di sini terasa menggelitik. (Apa karena aku nonton sama si fanny, jadinya berasa komedi???) tapi memang bener kok, film ini menghibur karena banyak tingkah dan kata2 lucu dari si tokoh2 yang ditampilkan. Setting yang ditampilkan dalam film ini juga oke, yah iyalah orang dibantu sama tim dari Hollywood!!! Overall, film ini menurut aku sih layak untuk ditonton. Lumayan sebagai film perang Indonesia pasca kemerdekaan yang disutradarai oleh orang Indonesia.. Lebih bagus lagi, kalau ntar timnya bener2 bisa orang Indonesia ajaa..! hehe, belajarlah dari tim hollywood, tapi jangan tergantung. Kalo soal budget. Man, di Indonesia banyak orang tajir yang bingung mau ngabisin duitnya gimana caranya lho! Asal tim produksi bisa ngeyakinin si pemberi sponsor (Jelas bukan pekerjaan yg mudah, tapi feasible untuk dilakukan). Di film ini yang mencuri perhatian ku adalah aktingnya rifnu wikana.. hehe. Dia kocak sekali. tapi kereeeeeeeen :D
Film ini dibikin trilogi gitu, jadi taun depan kita tunggu merah putih yg kedua, trus taun depannya lagi merah putih yg ketiga nya heheheh.
2. cin(T)a
Pinginnya nonton sama fanny, tapi dia sedang sibuk. Yasudah saya menonton dengan orang lain. Sempet pingin ntn sendiri lho gara2 ga ada temen...heuu
Ini film made in Aseli Indonesia. Diproduksi sama 9 matahari dan disutradari Sammaria, dan DOP nya Budi Sasono. Poster yang cukup menarik dan membuat kita semua penasaran bukann?? Pemeran Cina dan Annisa ini setau saya belum pernah main film sebelumnya, jadi film ini adalah debut mereka. Ide cerita yang cukup menggelitik sebenernya, cuman memang mungkin akhirnya kurang dapat tersampaikan di hati penonton. Yang aku sayangkan adalah aku kurang begitu merasakan cinta antara cina dan annisa. Yang aku tangkap dari mereka adalah baru sekedar saling suka. Tapi aku ga tau apa emang perasaan suka yang mau ditampilkan atau cinta? Selama film ini berjalan emang cuman tokoh Cina dan Annisa saja yang ada. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyak penonton bosan, karena blum cocok dengan jenis film yang menekankan pada dialog-dialog dalam yang& menggelitik antara 2 orang saja. Overall, film ini ga salah buat ditonton, ga buruk, tapi ga bikin aku standing applause juga. Yg mau disampein film ini juga kerasa kok. Rasis di Indonesia memang sulit bgt ya dihilangkan,..heuheu
3. Merantau
Nonton ini sama si atiika jam 9.30 malem. Kayaknya ini film termalem yg pernah gw tonton deh di bioskop. Opening film ini membuatku mengeluarkan bisikan: "wow..keren.."
Ditulis, diedit dan Disutradarai oleh GH Evans asal UK, hoho. Mana ganteng lagi orangnya (sshh), DOP nya Matt Flannery. Hoho..ya ini cerita tentang merantau dari Padang gitu. Iko Uwais sebagai aktor utama sukses membuat temanku terpesona (baca: atika) saat menonton film ini. aku jadi geli sendiri melihat dia. Opening film ini keren menurut aku, tapi setelah opening, cerita yang ada di sini sebetulnya kurang aku suka. Koregrafi silatnya yah khas banget lah itu dari Indonesia, warna darahnya agak2 kurang menyeramkan menurut aku. Masi mencekam warna darah nya film Dara looh. Film ini adalah martial art gitu, jadi ya bagi yang suka film-film silat, boleh banget loh nonton film ini. Ajak papa sekalian. (I wish papa's still here, i must take him to the cinema!). Pokoknya film ini lumayan menghibur.. kenapa lumayan? karena aku tipe orang yg bilang film bagus kalau ada sesuatu yg mau disampaikan atau ditanyakan dan itu ngena banget. Sementara film ini lebih ke seperti penjabaran aja, tanpa mempengaruhi pikiran aku untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jadi pure nonton, terkagum, dan udah selesai ga ada yang aku petik dari cerita ini. But seriously, enak untuk ditonton kok.hehe.. Lumayanlah sebagai inisiasi kembali maraknya film laga di Tanah Air. hehehhee
Semoga setelah ini, lebih banyak lagi film indonesia yang ide ceritanya bener deh..
Film Indonesia jg semoga bisa lebih mandiri, cepet belajar dari kerjasamanya dengan orang asing, lalu tunjukkan kemampuan kt yg sebenarnyaa.. hehe..
Supaya segala jenis film yang mengusung jenis2 hantu (karena setiap nama hantu dijadiin judul film) cepat berakhir deh..hueheu
*argghh, sudah mulai kuliah nih. Doakan aku ya kawan. :D
1. Merah Putih
Karya Yadi Sugandi, dibantu oleh beberapa orang tim dari Hollywood.
Special effect diserahkan kepada Adam Howard, yang pernah menangani film “Saving Private

Apa yang aku sayangkan dari film ini adalah, skenario ditulis bukan sama orang Indonesia, padahal ini film kan bernuansa nasionalis gitu. Saat menonton film ini, harusnya kan aku ngerasa terharu, tergerak atau sebagainya kan?! tapi ajaib bin aneh, aku malah ketawa2 nonton film ini. Film ini menghibur, kata-kata yang dilontarkan si tokoh2 di sini terasa menggelitik. (Apa karena aku nonton sama si fanny, jadinya berasa komedi???) tapi memang bener kok, film ini menghibur karena banyak tingkah dan kata2 lucu dari si tokoh2 yang ditampilkan. Setting yang ditampilkan dalam film ini juga oke, yah iyalah orang dibantu sama tim dari Hollywood!!! Overall, film ini menurut aku sih layak untuk ditonton. Lumayan sebagai film perang Indonesia pasca kemerdekaan yang disutradarai oleh orang Indonesia.. Lebih bagus lagi, kalau ntar timnya bener2 bisa orang Indonesia ajaa..! hehe, belajarlah dari tim hollywood, tapi jangan tergantung. Kalo soal budget. Man, di Indonesia banyak orang tajir yang bingung mau ngabisin duitnya gimana caranya lho! Asal tim produksi bisa ngeyakinin si pemberi sponsor (Jelas bukan pekerjaan yg mudah, tapi feasible untuk dilakukan). Di film ini yang mencuri perhatian ku adalah aktingnya rifnu wikana.. hehe. Dia kocak sekali. tapi kereeeeeeeen :D
Film ini dibikin trilogi gitu, jadi taun depan kita tunggu merah putih yg kedua, trus taun depannya lagi merah putih yg ketiga nya heheheh.
2. cin(T)a
Pinginnya nonton sama fanny, tapi dia sedang sibuk. Yasudah saya menonton dengan orang lain. Sempet pingin ntn sendiri lho gara2 ga ada temen...heuu

3. Merantau
Nonton ini sama si atiika jam 9.30 malem. Kayaknya ini film termalem yg pernah gw tonton deh di bioskop. Opening film ini membuatku mengeluarkan bisikan: "wow..keren.."

Semoga setelah ini, lebih banyak lagi film indonesia yang ide ceritanya bener deh..
Film Indonesia jg semoga bisa lebih mandiri, cepet belajar dari kerjasamanya dengan orang asing, lalu tunjukkan kemampuan kt yg sebenarnyaa.. hehe..
Supaya segala jenis film yang mengusung jenis2 hantu (karena setiap nama hantu dijadiin judul film) cepat berakhir deh..hueheu
*argghh, sudah mulai kuliah nih. Doakan aku ya kawan. :D
Thursday, August 20, 2009
i hate him i hate my self
i know. i know.
aku sudah membayangkan hal ini akan terjadi.
aku sudah.
sudah.
dan kini, seperti dejavu.
aku mengalaminya.
sedih, kecewa, ingin marah.
tapi aku tau itu ga akan mengubah apapun.
aku tau siapa aku. dan siapa orang itu. aku tau mereka. aku tau dia.
aku tau siapa aku. sungguh.
fokus. sama cita-cita, mimpi dan tujuan.
aku gak mau ada dia lagi dalam hidupku.
please Tuhan.
tolong aku. aku ga mau sakit lagi.
aku ga mau sedih lagi
apalagi karena orang itu.
aku sudah membayangkan hal ini akan terjadi.
aku sudah.
sudah.
dan kini, seperti dejavu.
aku mengalaminya.
sedih, kecewa, ingin marah.
tapi aku tau itu ga akan mengubah apapun.
aku tau siapa aku. dan siapa orang itu. aku tau mereka. aku tau dia.
aku tau siapa aku. sungguh.
fokus. sama cita-cita, mimpi dan tujuan.
aku gak mau ada dia lagi dalam hidupku.
please Tuhan.
tolong aku. aku ga mau sakit lagi.
aku ga mau sedih lagi
apalagi karena orang itu.
Thursday, August 13, 2009
last year in campus i hope so..
Mulai selasa besok, aku akan menjalankan setahun terakhir di ITB ku. Kuharap begitu.
Maksudnya, aku ingin tidak terlambat lulus, aku ingin 2010 menjadi tahun dimana aku sudah bisa bekerja di hari ulang tahunku nantinya. akhirnya aku sampai pada masa itu, kalau kupikir lagi, dan kuingat kembali. Titik itulah yang semula menjadi tujuanku selama 15 tahun aku menjalani kehidupan dalam sebuah fasilitas publik yang berjudul sekolah. Aku bekerja. itulah Tujuanku.
Ngeri juga, membayangkan bahwa aku tidak bisa bermain2 dan bersantai2, bahwa apa yang akan kumasuki nanti adalah sebuah hutan yang penuh dengan kebohongan dan persandiwaraan, dimana mereka semua mengejar 'label' dan uang. termasuk aku, mungkin. Aku harus menjelma menjadi budak uang dan label itu. Harus melawan diriku sendiri.. Gak bisa kebayang bagaimana sulitnya nanti. Tapi sebelum itu, setahun terakhir di kampus ini, aku harus berjuaaaanggg extra keras. karena pelajaran kian lama kian sulit. Tugas kian lama kian complex dan menumpuk. Dan kian lama kian individual lah orang-orang. Aku harus berjuang sendiri menentukan bagaimana TA ku nanti berlangsung. Bagaimana nanti mencari perusahaan untuk tempat TA, mencari masalah disana, mengumpulkan data, bla bla bla.
Separuh hati ini ingin segera selesai dari lubang hitam kuliah, tapi separuh lagi merasa bahwa inilah masa2 terbaik yang pernah kupunya selama hidup. Aku banyak belajar di waktu ini. Banyak. mulai dari menghadapi Kesedihan yang paling kutakutkan sampai merasakan kebahagiaan dan kesenangan seolah hari esok tidak ada..dan aku juga menemukan banyak mimpi mimpi di saat kuliah ini.. mimpi untuk menjadi sesuatu dan menghasilkan sesuatu.
Semakin dekat waktuku menuju perjuangan tanpa batas. Semakin sempit waktuku bersantai2.
haha.
dasar pemalas. sukanya bersantai santai.
ohh sorry
i cant help it..
Maksudnya, aku ingin tidak terlambat lulus, aku ingin 2010 menjadi tahun dimana aku sudah bisa bekerja di hari ulang tahunku nantinya. akhirnya aku sampai pada masa itu, kalau kupikir lagi, dan kuingat kembali. Titik itulah yang semula menjadi tujuanku selama 15 tahun aku menjalani kehidupan dalam sebuah fasilitas publik yang berjudul sekolah. Aku bekerja. itulah Tujuanku.
Ngeri juga, membayangkan bahwa aku tidak bisa bermain2 dan bersantai2, bahwa apa yang akan kumasuki nanti adalah sebuah hutan yang penuh dengan kebohongan dan persandiwaraan, dimana mereka semua mengejar 'label' dan uang. termasuk aku, mungkin. Aku harus menjelma menjadi budak uang dan label itu. Harus melawan diriku sendiri.. Gak bisa kebayang bagaimana sulitnya nanti. Tapi sebelum itu, setahun terakhir di kampus ini, aku harus berjuaaaanggg extra keras. karena pelajaran kian lama kian sulit. Tugas kian lama kian complex dan menumpuk. Dan kian lama kian individual lah orang-orang. Aku harus berjuang sendiri menentukan bagaimana TA ku nanti berlangsung. Bagaimana nanti mencari perusahaan untuk tempat TA, mencari masalah disana, mengumpulkan data, bla bla bla.
Separuh hati ini ingin segera selesai dari lubang hitam kuliah, tapi separuh lagi merasa bahwa inilah masa2 terbaik yang pernah kupunya selama hidup. Aku banyak belajar di waktu ini. Banyak. mulai dari menghadapi Kesedihan yang paling kutakutkan sampai merasakan kebahagiaan dan kesenangan seolah hari esok tidak ada..dan aku juga menemukan banyak mimpi mimpi di saat kuliah ini.. mimpi untuk menjadi sesuatu dan menghasilkan sesuatu.
Semakin dekat waktuku menuju perjuangan tanpa batas. Semakin sempit waktuku bersantai2.
haha.
dasar pemalas. sukanya bersantai santai.
ohh sorry
i cant help it..
Thursday, July 30, 2009
internship, one step of my life
mungkin awalnya aku memandang internship aku itu sebagai satu tahap yang harus dilewati saja. sebuah pengalaman yang harus diambil, untuk menyiapkan kita ke dunia kerja. sebuah pengalaman untuk belajar sesuatu.
ternyata apa yang aku dapet dari internship ini bisa dirangkai sebagai suatu lagu yang indah. aku seneeng banget. karena internship ini, aku banyak belajar.. dan aku banyak bisa melakukan sesuatu yang aku suka. yang membuat aku membuka pikiran..
tidak hanya pelajaran dan pengalaman yang langsung kudapatkan seperti pengalaman kerja sama orang, mengerjakan tugas, berpikir, menganalisis, bersosialisasi, mendengarkan, berbicara, bekerja mendapat gosip2 politis kantor dan banyak lagi. tapi aku juga mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang secara ga langsung bisa aku petik bukan dari konteks kerja praktek itu sendiri. tapi dari orang-orang yang ada di kantor, dari teman baru, dari kegiatan-kegiatan yang aku lakukan di sela internship, dari seminar waktu di kantor, dari renungan saat istirahat kantor, dari obrolan dengan sobat sewaktu pulang dari kantor, dari film-film dan serial yang aku tonton sehabis pulang kantor, dari kegiatan2 yang aku lakukan di sela-sela libur kantor.
yah, memang. secara langsung dan gak langsung. aku mendapatkan semua itu. jadi 2 bulan liburan yang aku gunakan untuk kerja praktek ini benar-benar kurasakan ada manfaatnya. berguna. gak buang waktu. :)
satu hal yang aku baru sadari, yang aku dapatkan juga di sela-sela kerja praktek. dan ini adalah kesalahan fatal ku. kenapa sampe sekarang aku jelas belum bisa percaya sama hasil karyaku sendiri dimana padahal aku menaruh banyak harapan di dalamnya adalah:
aku selalu saja menciptakan sesuatu dengan satu tujuan. yaitu aku ingin karyaku diapresiasi. aku ingin karyaku dipuji. aku ingin orang bilang bahwa karyaku itu bagus.
berat memang. tapi aku mengakuinya. aku salah. dan aku mengakuinya. dan ini kesalahan fatalku.
makanya kenapa aku ga pernah yakin sama karyaku sendiri selama ini.
makanya kenapa aku memutuskan bahwa desain mungkin bukan jalur yg kupilih di kuliah.
karena kesalahan ku ini berujung pada ketidakjujuran karya itu sendiri.
harusnya cuman ada aku dan karyaku.
cuman ada aku dan dia. kita jujur. aku membuatnya karena aku ingin membuatnya. bukan karena aku ingin dipuji. bahkan dipuji oleh orangtua kita sendiri.
ini kesalahan aku.
mulai sekarang aku akan lebih jujur. aku akan lebih personal dalam mencipta.
dengan begitu aku tidak perlu memoles diriku sendiri.
aku akan jujur pada diriku. dan biarkan orang lain menjudge ku.
aku tidak peduli.
karena buatku kini, hanya ada aku dan karyaku.
itulah yang harus kulakukan agar aku bisa percaya kembali kepada karya-karyaku.
:)
ternyata apa yang aku dapet dari internship ini bisa dirangkai sebagai suatu lagu yang indah. aku seneeng banget. karena internship ini, aku banyak belajar.. dan aku banyak bisa melakukan sesuatu yang aku suka. yang membuat aku membuka pikiran..
tidak hanya pelajaran dan pengalaman yang langsung kudapatkan seperti pengalaman kerja sama orang, mengerjakan tugas, berpikir, menganalisis, bersosialisasi, mendengarkan, berbicara, bekerja mendapat gosip2 politis kantor dan banyak lagi. tapi aku juga mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang secara ga langsung bisa aku petik bukan dari konteks kerja praktek itu sendiri. tapi dari orang-orang yang ada di kantor, dari teman baru, dari kegiatan-kegiatan yang aku lakukan di sela internship, dari seminar waktu di kantor, dari renungan saat istirahat kantor, dari obrolan dengan sobat sewaktu pulang dari kantor, dari film-film dan serial yang aku tonton sehabis pulang kantor, dari kegiatan2 yang aku lakukan di sela-sela libur kantor.
yah, memang. secara langsung dan gak langsung. aku mendapatkan semua itu. jadi 2 bulan liburan yang aku gunakan untuk kerja praktek ini benar-benar kurasakan ada manfaatnya. berguna. gak buang waktu. :)
satu hal yang aku baru sadari, yang aku dapatkan juga di sela-sela kerja praktek. dan ini adalah kesalahan fatal ku. kenapa sampe sekarang aku jelas belum bisa percaya sama hasil karyaku sendiri dimana padahal aku menaruh banyak harapan di dalamnya adalah:
aku selalu saja menciptakan sesuatu dengan satu tujuan. yaitu aku ingin karyaku diapresiasi. aku ingin karyaku dipuji. aku ingin orang bilang bahwa karyaku itu bagus.
berat memang. tapi aku mengakuinya. aku salah. dan aku mengakuinya. dan ini kesalahan fatalku.
makanya kenapa aku ga pernah yakin sama karyaku sendiri selama ini.
makanya kenapa aku memutuskan bahwa desain mungkin bukan jalur yg kupilih di kuliah.
karena kesalahan ku ini berujung pada ketidakjujuran karya itu sendiri.
harusnya cuman ada aku dan karyaku.
cuman ada aku dan dia. kita jujur. aku membuatnya karena aku ingin membuatnya. bukan karena aku ingin dipuji. bahkan dipuji oleh orangtua kita sendiri.
ini kesalahan aku.
mulai sekarang aku akan lebih jujur. aku akan lebih personal dalam mencipta.
dengan begitu aku tidak perlu memoles diriku sendiri.
aku akan jujur pada diriku. dan biarkan orang lain menjudge ku.
aku tidak peduli.
karena buatku kini, hanya ada aku dan karyaku.
itulah yang harus kulakukan agar aku bisa percaya kembali kepada karya-karyaku.
:)
Friday, July 24, 2009
should we forget those things?
Ada pertanyaan besar yang melanda pikiran ku baru-baru ini, sebenarnya, aku ga terlalu mau ambil pusing tentang hal ini, mengingat internship ku yang udah bikin pusing. *but my internship is really fun, i admitted.
Pertanyaan besar itu adalah haruskah Kita melupakan hal-hal yang pernah menjadi impian, kesukaan, atau bahkan kebiasaan kita ketika ada hal baru yang datang ke kehidupan kita dan kita merasa hal baru itu lebih penting. Kepanjangan kali ya, tapi gimana yaa.. aku jadi bingung juga ngejelasinnya.. Intinya gini deh, saat ada yang perubahan besar dalam hidup kita.. seperti misalnya kita baru jadi orang kaya, kita baru pacaran atau tunangan, kita baru naik jabatan yang levelnya tinggi, kita baru punya temen yang kehidupan sosialnya beda sama kehidupan sosial kita sebelumnya.....yah semacam hal seperti itulah.
Aku sama sekali tidak mempermasalahkan perubahan ya. Karena perubahan itu akan selalu ada, perubahan itu alami, kita tidak hidup kalau tidak berubah. Hanya saja, terkadang perubahan itu juga mengenai satu elemen dalam otak kita, yaitu ingatan. Mungkin, perubahan itu bisa membuat orang melupakan seperti apa dirinya dahulu, yang paling aku ga pernah bisa ngerti adalah kenapa orang-orang yang berubah itu juga harus melupakan mimpinya, melupakan passion nya dalam hidup yang tadinya 'in a good way', melupakan bahwa dia adalah orang yang baik hati yang selalu care sama temannya, oops mulai curhat.
"Disaat kamu menemukan atau mengalami hal yang belum pernah kamu alami sebelumnya, dan itu membuat hati kamu tertarik, kamu seketika akan melupakan hal-hal yang ada di otak kamu. Perlahan-lahan otak kamu hanya berisi hal baru yang menarik, sementara hal-hal yang lain akan menjadi masa lalu kamu. Entah gimana ngejelasinnya, tapi kamu ga akan bisa melawan itu. Melawan perubahan diri kamu sendiri. Percaya deh. "
Itu kata seseorang yang berubah, yang melupakan impian dan passion nya dalam hidup karena perubahan dalam kondisi & situasi dalam hidupnya. Aku gak mau. Aku gak mau banget itu terjadi sama aku. Engggaakkk.
Masalahnya, masa lalu, yang dia lupakan bukan hal yang buruk. Bukan hal yang memalukan, atau yang tak pantas dikenang. Bukan. Malah sebaliknya, hal itu adalah hal yang baik. Impian mu. Kau bisa bayangkan kan? Kau melupakan impian mu, secara sadar. Kau kehilangan 'passion' itu secara sadar juga. Kau merasa bahwa hal itu sudah tidak lagi menjadi penting, padahal tadinya impianmu itulah hidupmu.
Enggak, aku ga bisa mentolerir itu di otakku. Aku ga bisa menerima pernyataan atau teori itu. Sama sekali.
Oke, coba aku gambarkan dari satu contoh kasus, misalnya ada seorang Gadis yang tadinya suka menulis buku dan semenjak dia pacaran dengan seorang pemuda, hanya pemuda itulah yang ada di pikiran dia. Menulis yang tadinya itu adalah hidupnya perlahan kehilangan aroma memikatnya lagi buat si Gadis. Si Gadis hanya mementingkan pemuda dan hanya menginginkan nya dalam hidupnya. Kemana perginya hasrat Gadis dalam menulis buku? Entahlah. Dan apa jawaban dia saat kutanya?
Itu, petikan kalimat di paragraf sebelum ini.
Aku ga pernah bisa menerima, aku ga pernah bisa mengerti. Apakah memang perempuan sebagai kodratnya tidak bisa mewujudkan mimpinya. Apakah memang perempuan tidak ditakdirkan untuk mengubah dunia? mungkin pikiran ini terlalu sempit, tapi aku yakin seorang Kartini mempunyai pikiran yang berbeda dari perempuan kebanyakan. Yang segera melupakan impiannya saat ada hal baru datang dalam hidupnya, padahal impian nya semula bisa berefek pada kehidupan orang banyak nantinya. Namun, perempuan biasa lebih berfokus pada kehidupannya sendiri-sendiri, melupakan impian besarnya seiring dengan perubahan kondisinya.
Atau misalnya contoh kasus lain, ada seorang Pemuda yang tadinya adalah pemuda biasa saja, dengan kerendahan hatinya ia mau berteman dengan siapa saja. Satu saat, hidup nya berubah, ia memiliki suatu garis tangan bahwa ia akan masuk ke satu lingkungan jet set. Satu lingkungan yang berisi socialite, orang orang kaya raya. Dengan masuk ke lingkungan ini, maka pemuda melupakan kerendahan hatinya untuk mau berteman dengan siapa saja, ia mulai memilih siapa yang layak dekati siapa yang ia harus jauhi. Kemana perginya kerendahan hati si pemuda, kalau ku tanya dia hanya menjawab "Setiap orang pasti berubah, inilah hidupku, dan aku merasa lebih bahagia seperti ini. Aku merasa dihargai dan aku merasa senang."
Haruskah perubahan itu membuat kita melupakan siapa kita dahulu? Padahal apa yang kita lupakan itu sesuatu yang baik. Lain halnya jika kita mantan preman pasar, yang insaf menjadi pedagang jujur. Bahkan kurasa kalau kasusnya seperti ini, si orang itu meskipun telah menjadi pedagang jujur, tak akan pernah bisa melupakan kejahatan-kejahatan yang dulu dia lakukan sebagai preman. Tapi kenapa, justru jika hal baik mudah dilupakan??
Atau memang itu semua misteri Tuhan. Semua ada pada garis tangan kita masing-masing? Tapi menurutku, untuk melupakan itu pilihan. Untuk berusaha, itu pilihan. Ini pertanyaan besar dalam kepalaku.
Mengapa orang-orang tersebut memilih itu?
Apakah nanti, jika aku sendiri yang mengalami perubahan dalam hidupku, akan melupakan mimpiku? Padahal menurutku mimpiku ini baik. Apakah aku akan melupakan kebaikan dan keinginanku untuk selalu baik pada setiap orang. Untuk selalu tulus dan jujur sama mereka. Untuk membuat orang-orang yang kusayangi bahagia. Apakah aku harus melupakan itu semua nanti?
Pertanyaan besar itu adalah haruskah Kita melupakan hal-hal yang pernah menjadi impian, kesukaan, atau bahkan kebiasaan kita ketika ada hal baru yang datang ke kehidupan kita dan kita merasa hal baru itu lebih penting. Kepanjangan kali ya, tapi gimana yaa.. aku jadi bingung juga ngejelasinnya.. Intinya gini deh, saat ada yang perubahan besar dalam hidup kita.. seperti misalnya kita baru jadi orang kaya, kita baru pacaran atau tunangan, kita baru naik jabatan yang levelnya tinggi, kita baru punya temen yang kehidupan sosialnya beda sama kehidupan sosial kita sebelumnya.....yah semacam hal seperti itulah.
Aku sama sekali tidak mempermasalahkan perubahan ya. Karena perubahan itu akan selalu ada, perubahan itu alami, kita tidak hidup kalau tidak berubah. Hanya saja, terkadang perubahan itu juga mengenai satu elemen dalam otak kita, yaitu ingatan. Mungkin, perubahan itu bisa membuat orang melupakan seperti apa dirinya dahulu, yang paling aku ga pernah bisa ngerti adalah kenapa orang-orang yang berubah itu juga harus melupakan mimpinya, melupakan passion nya dalam hidup yang tadinya 'in a good way', melupakan bahwa dia adalah orang yang baik hati yang selalu care sama temannya, oops mulai curhat.
"Disaat kamu menemukan atau mengalami hal yang belum pernah kamu alami sebelumnya, dan itu membuat hati kamu tertarik, kamu seketika akan melupakan hal-hal yang ada di otak kamu. Perlahan-lahan otak kamu hanya berisi hal baru yang menarik, sementara hal-hal yang lain akan menjadi masa lalu kamu. Entah gimana ngejelasinnya, tapi kamu ga akan bisa melawan itu. Melawan perubahan diri kamu sendiri. Percaya deh. "
Itu kata seseorang yang berubah, yang melupakan impian dan passion nya dalam hidup karena perubahan dalam kondisi & situasi dalam hidupnya. Aku gak mau. Aku gak mau banget itu terjadi sama aku. Engggaakkk.
Masalahnya, masa lalu, yang dia lupakan bukan hal yang buruk. Bukan hal yang memalukan, atau yang tak pantas dikenang. Bukan. Malah sebaliknya, hal itu adalah hal yang baik. Impian mu. Kau bisa bayangkan kan? Kau melupakan impian mu, secara sadar. Kau kehilangan 'passion' itu secara sadar juga. Kau merasa bahwa hal itu sudah tidak lagi menjadi penting, padahal tadinya impianmu itulah hidupmu.
Enggak, aku ga bisa mentolerir itu di otakku. Aku ga bisa menerima pernyataan atau teori itu. Sama sekali.
Oke, coba aku gambarkan dari satu contoh kasus, misalnya ada seorang Gadis yang tadinya suka menulis buku dan semenjak dia pacaran dengan seorang pemuda, hanya pemuda itulah yang ada di pikiran dia. Menulis yang tadinya itu adalah hidupnya perlahan kehilangan aroma memikatnya lagi buat si Gadis. Si Gadis hanya mementingkan pemuda dan hanya menginginkan nya dalam hidupnya. Kemana perginya hasrat Gadis dalam menulis buku? Entahlah. Dan apa jawaban dia saat kutanya?
Itu, petikan kalimat di paragraf sebelum ini.
Aku ga pernah bisa menerima, aku ga pernah bisa mengerti. Apakah memang perempuan sebagai kodratnya tidak bisa mewujudkan mimpinya. Apakah memang perempuan tidak ditakdirkan untuk mengubah dunia? mungkin pikiran ini terlalu sempit, tapi aku yakin seorang Kartini mempunyai pikiran yang berbeda dari perempuan kebanyakan. Yang segera melupakan impiannya saat ada hal baru datang dalam hidupnya, padahal impian nya semula bisa berefek pada kehidupan orang banyak nantinya. Namun, perempuan biasa lebih berfokus pada kehidupannya sendiri-sendiri, melupakan impian besarnya seiring dengan perubahan kondisinya.
Atau misalnya contoh kasus lain, ada seorang Pemuda yang tadinya adalah pemuda biasa saja, dengan kerendahan hatinya ia mau berteman dengan siapa saja. Satu saat, hidup nya berubah, ia memiliki suatu garis tangan bahwa ia akan masuk ke satu lingkungan jet set. Satu lingkungan yang berisi socialite, orang orang kaya raya. Dengan masuk ke lingkungan ini, maka pemuda melupakan kerendahan hatinya untuk mau berteman dengan siapa saja, ia mulai memilih siapa yang layak dekati siapa yang ia harus jauhi. Kemana perginya kerendahan hati si pemuda, kalau ku tanya dia hanya menjawab "Setiap orang pasti berubah, inilah hidupku, dan aku merasa lebih bahagia seperti ini. Aku merasa dihargai dan aku merasa senang."
Haruskah perubahan itu membuat kita melupakan siapa kita dahulu? Padahal apa yang kita lupakan itu sesuatu yang baik. Lain halnya jika kita mantan preman pasar, yang insaf menjadi pedagang jujur. Bahkan kurasa kalau kasusnya seperti ini, si orang itu meskipun telah menjadi pedagang jujur, tak akan pernah bisa melupakan kejahatan-kejahatan yang dulu dia lakukan sebagai preman. Tapi kenapa, justru jika hal baik mudah dilupakan??
Atau memang itu semua misteri Tuhan. Semua ada pada garis tangan kita masing-masing? Tapi menurutku, untuk melupakan itu pilihan. Untuk berusaha, itu pilihan. Ini pertanyaan besar dalam kepalaku.
Mengapa orang-orang tersebut memilih itu?
Apakah nanti, jika aku sendiri yang mengalami perubahan dalam hidupku, akan melupakan mimpiku? Padahal menurutku mimpiku ini baik. Apakah aku akan melupakan kebaikan dan keinginanku untuk selalu baik pada setiap orang. Untuk selalu tulus dan jujur sama mereka. Untuk membuat orang-orang yang kusayangi bahagia. Apakah aku harus melupakan itu semua nanti?
Subscribe to:
Posts (Atom)